Penerapan Protokol Kesehatan Jadi Perhatian Utama dalam Pelaksanaan Pilkada

Ketua Umum Pimpinan Pusat Wanita Syarikat Islam (PP WSI) Valina Singka Subekti mengatakan Pilkada Serentak 2020 berbeda dari pilkada-pilkada sebelumnya karena dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Saat ini, kita memasuki tahapan pencalonan dalam Pilkada, disisi lain kita berada dalam situasi yang tidak mendukung, persebaran Covid-19 semakin meningkat sedangkan protokol kesehatan semakin longgar. Peran WSI adalah untuk mengedukasi masyarakat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan

Komisioner KPU RI Viryan, dalam tahapan pemilihan KPU juga telah mengatur jadwal kedatangan pemilih ke TPS demi menghindari kerumunan masa. Petugas penyelenggara pun dipilih berdasarkan usia, yakni di bawah 50 tahun untuk menjaga kesehatan mereka. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya anggaran Pilkada sebanyak Rp4 triliun yang sebagian besar kegunaannya dialokasikan untuk membeli Alat Pelindung Diri (APD)

Anggota Bawaslu RI Ratna Dewi Pettalolo, menyebutkan bahwa setidaknya terdapat empat titik rawan pelanggaran pilkada di masa pandemi Covid-19. Antara lain resiko kesehatan, penyalahgunaan dana bantuan sosial bagi calon incumbent, partisipasi politik masyarakat yang akan menurun di masa pandemi, serta praktik politik uang.

Sukses atau tidaknya pilkada dapat dilihat dari protokol kesehatan yang dijalankan, tidak hanya oleh penyelenggara tetapi juga oleh peserta dan pemilih

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *