Indonesia Mampu Hindari Krisis Pangan

Indonesia Mampu Hindari Krisis Pangan
DIREKTUR Utama Perum Bulog Budi Waseso meminta semua pihak tidak menganggap sepele peringatan dari Organisasi Pangan Dunia (FAO) bahwa krisis pangan akan melanda banyak negara, termasuk Indonesia. Namun, dia meyakinkan Indonesia mampu menghindarkan diri dari krisis tersebut.
Keyakinan Buwas, sapaan Budi Waseso, didasarkan pada beragam upaya yang sudah dan akan dilakukan untuk mencukupi kebutuhan pangan. Dia menyebut, antara lain, proyek lumbung pangan di Kalimantan seluas 160 ribu hektare. “Karena sawah di sana juga sudah mulai produksi di Kalimantan Tengah, sebagian yang 48.000 hektare itu sudah produksi normal. Yang sisanya ini akan digalakkan Menteri Pertanian. Belum di sawah-sawah produksi lain di daerah-daerah lain yang sekarang mulai tanam,” ungkap Buwas dalam acara Market Review IDX Channel, kemarin.
Dia yakin Indonesia bisa mewujudkan swasembada pangan di wilayah-wilayah itu. Kementerian Pertanian pun tidak perlu terlalu risau dengan ancaman krisis pangan. Menurut FAO, krisis bisa terjadi akibat kekeringan. “Karena itu juga tidak boleh mengabaikan. Namun, prediksi kita dengan kondisi sekarang ini kita masih akan memproduksi pangan yang cukup besar.’’
Bulog, imbuh Buwas, akan berperan aktif dalam mempersiapkan pendistribusian pangan ke seluruh wilayah Indonesia. Pihaknya juga telah menyiapkan langkah antisipasi atas segala kemungkinan yang bisa terjadi. “Kita sekarang ini juga masih menyimpan gabah. Jumlah gabah yang kita serap kita simpan relatif lebih lama. Nah, itu akan menjadi cadangan kita bila mana ada terjadi krisis,’’ tuturnya.
Dia menjelaskan, stok beras di gudang Bulog dalam kondisi aman di tengah pandemi covid-19, yakni 1,42 juta ton yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurutnya, selain komoditas beras, Bulog juga menyerap gabah dari beberapa wilayah yang masih panen. ‘’Artinya, stok beras masih aman dan diprediksi hingga akhir tahun 2020.’’
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta para direktur jenderal turun langsung ke lapangan untuk memastikan percepatan musim tanam kedua terlaksana. Dengan begitu, produksi yang dihasilkan sesuai target, yakni 12,5 juta ton sampai 15 juta ton setara beras.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *